Encryption Symmetric

Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik pengamanan atau penyembunyian komunikasi diatara dua pihak. Berdasarkan jenis kunci yang digunakan, algoritma kriptografi terbagi menjadi 2 yaitu kriptografi kunci simetri dan kriptogrfi kunci asimetri. Dimana, kunci simetri ini menggunakan kunci yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi, sedangkan kunci asimetri ini menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsi.

Algoritma Simetris

Algoritma simetris ini juga sering disebut dengan algoritma klasik, karena memakai kunci yang sama untuk kegiatan enkripsi dan dekripsinya, sedangkan Algoritma tak simetri sering juga disebut dengan algoritma kunci publik, dengan arti kata kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsinya berbeda. Pada algoritma tak simetri kunci terbagi menjadi 2 (dua) bagian:
1. Kunci umum (public key) adalah kunci yang dapat dan boleh diketahui oleh semua orang.
2. Kunci pribadi (private key) adalah kunci yang hanya dapat diketahui penerima dan bersifat rahasia. 

 Ada dua teknik dalam kriptografi enkripsi simetris yaitu stream chipper dan block chipper. Stream chipper mengenkripsi satu persatu bit pesan dalam satu waktu, sedangkan block chipper mengambil sejumlah bit dan mengenkripsi mereka sebagai satu unit.
Algoritma kunci simetris umumnya lebih cepat untuk dijalankan daripada agoritma asimetris. Kerugian untuk algoritma kunci simetris persyaratan menggunakan kunci rahasia bersama. Kunci rahasia harus dipertukarkan antar pihak melalui saluran yang aman sebelum enkripsi dapat terjadi

Algoritma Advanced Encryption Standard (AES)
Algorima Rijndael menggunakan substitusi, permutasi dan sejumlah putaran yang dikenakan pada tiap blok yang akan dienkripsi dekripsi. Untuk setiap putarannya, Rijndael menggunakan kunci yang berbeda. Kunci setiap putaran disebut round key. Ukuran blok untuk algoritma Rijndael adalah 128 bit (16 byte). Rijndael mendukung panjang kunci 128 bit sampai 256 bit dengan step 32 bit . Karena AES menetapkan panjang kunci adalah 128, 192, dan 256, maka dikenal AES-128, AES-192, dan AES-256.
Algoritma Rijndael mempunyai 3 (tiga) parameter
1. Plaintext adalah array yang berukuran 16 byte, yang berisi data masukan.
2. Ciphertext adalah array yang berukuran 16 byte, yang berisi hasil enkripsi.
3. Kunci adalah array yang berukuran 16 byte, yang berisi kunci cipher (disebut juga chiper key). 

Algoritma Rivest Shamir Adleman 
Algoritma RSA merupakan algoritma kunci publik yang mendasarkan keamanannya pada tingkat kesulitan dalam memfaktorkan bilangan yang besar menjadi factor-faktor prima. Pemfaktoran dilakukan untuk memperoleh kunci privat. Selama pemfaktoran bilangan besar menjadi faktor-faktor prima yang ditemukan algoritma yang mangkus, maka selama itu pula keamanan algoritma RSA tetap terjamin.

Proses Pembuatan Kunci
Dalam membuat suatu sandi, RSA mempunyai cara kerja dalam membuat kunci publik dan kunci privat adalah sebagai berikut:
1. Pilih dua bilangan prima p dan q secara acak dengan ketentuan, p ≠ q.
2. Hitung n =  pq. Bilangan N disebut parameter sekuriti.
3. Hitung φ = (p-1)(q-1).
4. Pilih bilangan bulat (integer) antara satu dan φ (1< e < φ) yang tidak mempunyai faktor pembagi dari φ.
5. Hitung d hingga d e ≡ 1 (mod φ) menggunakan cara Extended Euclideon Algorithm

Data Encryption Standard
DES dikembangkan IBM pada 1975 dan dapat bertahan sangat baik terhadap kriptoanalisis selama bertahun tahun.
DES adalah algoritma simetris dengan panjang kunci yang tetap 56 bit, algoritma ini masih bagus, tapi karena panjang kunci pendek, maka rentan terhadap serangan brute force yang memiliki sumber daya yang cukup
DES biasanya beroperasi dalam modus blok 64 - bit. Algoritma dan kunci yang sama digunakan untuk enkripsi dan deskripsi, karena DES didasarkan pada fungsi fungsi matematika sederhana, maka dapat dengan mudah di implementasikan dengan hardware.

Triple Data encryption Standard
Salah satu kunci efektif untuk meningkatkan panjang kunci DES tanpa merubah algoritma itu sendiri adalah merubah dengan algoritma yang sama dengan kunci berbeda beberapa kali secara berturut turut, menerapkan teknik DES tiga kali ke blok DES disebut Tripel DES (3DES).
Ketika sebuah pesan akan di enkripsi dengan 3DES, sebuah metode yang disebut EDE (Encrypt Descrypt Encrypt) digunakan, EDE metode yang dijelaskan dslsm daftar berikut:
1. Pesan di enkripsi dengan 56-bit kunci utama,K1
2. Data dienkripsi dengan kunci kedua 56-bit kunci kedua K2
3. Data dienkripsi lagi dengan kunci ke tiga 56-bit kunci ketiga, K3
Prosedur EDE menyediakan enkripsi dengan panjang kunci yang efektif yaitu 168 bit, jika kunci K1 dan K3 adalah sama (seperti dalam beberapa implementasi), enkripsi yang kurang aman dengan panjang kunci 112 bit tercapai.
Untuk menenkripsi pesan harus menggunakan prosedur sebagai berikut:
1. Mengenkripsi chipper text dengan kunci K3
2. Mengenkripsi data dengan kunci K2
3. dan teakhir mengenkripsi data dengan kunci K1

Mengenkripsi data tiga kali dengan tiga kunci secara signifikan meningkatkan keamanan

AES
Pada tanggal 2 Oktober 2000, The US National Institute Of Standards and Technology (NIST) mengumumkan pemilihan chipper rijndael sebagai algoritma AES, chipper ini dikembangkan oleh Joan Daemen dan Vincent Rijmen, memiliki panjang blok dan kunci variabel
Algoritma ini menggunakan cara menetapkan kunci dengan panjang 128,192 atau 256 untuk menengkripsi blok dengan panjang 128, 192 dan 256 bit, kedua blok dan panjang kunci dapat diperluas dengan mudah untuk kelipatan 32 bit

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI SANTRI

Dear Santri

PROFIL